PELEPASAN SISWA KELAS 12 TAHUN 2012

Seremoni Pelepasan siswa-siswi SMAN 13 Kab. Tangerang Angkatan ke 6

DEWAN GURU

Keakraban antar Guru dengan foto bersama di halaman Sekolah

HUT PGRI.

KEGIATAN JALAN SANTAI GURU SMAN 13 KAB. TANGERANG DI TIGARAKASA

KIR SMAN 13 KAB. TANGERANG

Kegiatan KIR di Taman Mini Indonesia Indah

SAY NO TO DRUG

Peyuluhan Narkoba bagi siswa-siswi kelas 10-11-12

TIM VOLLY BALL PUTRA SMAN 13 KAB. TANGERANG

Perlombaan Volly Ball Tingkat Kabupaten Tangerang

PRAMUKA SMAN 13 KAB. TANGERANG

HUT AMBALAN SULTAN HASANUDIN DAN NYI AGENG SERANG

TIM PUTRI BOLA VOLY SMAN 13 KAB. TANGERANG

LOMBA TINGKAT KABUPATEN, Pada Bengong Terkesima Permaian Lawan

STUDY TOUR SMAN 13 KAB. TANGERANG

Kunjungan Siswa-siswi di Universitas Gajah Mada Jogjakarta

STUDY TOUR SMAN 13 KAB. TANGERANG

Kunjungan Siswa-siswi di Universitas Gajah Mada Jogjakarta

STUDY TOUR SMAN 13 KAB. TANGERANG

Kunjungan Siswa-siswi di Keraton Solo Jateng

STUDY TOUR SMAN 13 KAB. TANGERANG

Kunjungan Siswa-siswi di Keraton Solo Jateng

OSIS SMAN 13 KAB. TANGERANG

Pengukuhan Pengurus OSIS Tahun 2013

DANAU BEDUGUL BALI 2014

Foto Bersama Guru dan Pengawas Pembina Dalam Rangka Studi Banding ke SMAN 4 Denpasar Bali

MONUMEN SMAN 13 KAB. TANGERANG

Selamat Datang di Kampus SMAN 13 Kab. Tangerang

Hotel In Puncak

Workshop Menyusunan KTSP SMAN 13 Kab. Tangerang

Tampilkan postingan dengan label PENGETAHUAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENGETAHUAN. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 April 2013

Empat Hal yang Harus Diperhatikan Saat UN


Shutterstock Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Ternyata kegagalan dalam Ujian Nasional (UN) tidak hanya disebabkan pada ketidaksiapan siswa terhadap materi saja. Sebab, banyak siswa yang cerdas dan sebenarnya memperoleh nilai tinggi di UN harus menghadapi kenyataan pahit karena Lembar Jawaban Komputer (LJK) miliknya tak terpindai.
Pemerhati Pendidikan Saufi Sauniwati mengatakan bahwa hal ini terjadi berulang kali di tiap penyelenggaraan UN. Beberapa hal yang membuat LJK akhirnya tidak terpindai saat dilakukan koreksi jawaban adalah cara penghitaman yang salah, mencorat-coret LJK, tidak teliti saat mengisi LJK dan tidak mengisi LJK dengan pensil 2B.
"Saya sempat ikut mengoreksi saat di Cimahi dan itu banyak kejadian seperti itu. Jadi siswa juga diminta disiplin karena yang namanya teknis ini sangat menunjang," kata Saufi di Jakarta beberapa saat lalu.
Pertama, jangan pernah mencoba menggunakan alat tulis selain pensil 2B. Sebab, dalam POS Ujian Nasional (UN) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan wajib menggunakan pensil 2B agar dapat terpindai dengan baik.
"Ada yang waktu itu memakai spidol hitam. Ya jelas tidak bisa terbaca oleh mesin. Jadi guru atau pengawas juga harus awasi peserta UN untuk ini," ujar Saufi.
Kedua adalah cara penghitaman LJK. Sebenarnya, cara penghitaman ini sudah berulang kali dijelaskan. Namun, berulang kali pula, banyak siswa yang masih salah sehingga jawaban tak terbaca.
Yang pasti bulatan harus dihitamkan penuh dan tepat. Sebaiknya juga hindari hanya memberi centang pada LJK dan akan dihitamkan nanti karena dikhawatirkan waktunya tidak cukup.
Ketiga adalah hindari mencorat-coret LJK di bagian yang tidak diminta karena akan mengakibatkan LJK tak terpindai. Salah satunya adalah tanda hitam dipinggir LJK yang merupakan penanda sebaiknya jangan dicorat-coret.
Kemudian jika diminta membubuhkan tanda tangan, maka lebih baik tetap gunakan pensil dan jangan di luar kotak. "Pernah kejadian, anak ini dapat nilai tinggi saat dikoreksi manual tapi saat dipindai tidak terbaca. Karena tanda hitam yang dipinggir LJK itu diwarnai dan ada juga yang malah buat gambar di LJK," ujar Saufi.
Selanjutnya, teliti dalam mengisi LJK. Seringkali siswa lupa menghapus jawaban yang salah sehingga jawaban pada suatu nomor menjadi dobel. Hal ini termasuk saat mengisikan nama dan identitas di LJK. Perbedaan nama atau identitas juga mengakibatkan LJK tak terbaca.
"Misalkan begini, namanya Christian Hadinata. Pada hari pertama dia tulis lengkap. Kemudian hari kedua hanya ditulis C. Hadinata dan hari ketiga Christian. H. Itu tidak akan bisa terakumulasi nilainya sehingga merugikan," jelasnya.
"Jadi jangan iseng dan disiplin dalam teknis pengerjaannya juga sangat penting," tandasnya.

Kamis, 04 April 2013

4 Strategi Sukses Hadapi UN 2013


RODERICK ADRIAN MOZES/KOMPAS IMAGES Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang Ujian Nasional (UN) 2013, siswa tahun akhir di berbagai jenjang terus mempersiapkan diri agar dapat menaklukkan berbagai soal yang diujikan sehingga dapat lulus dan tidak perlu mengulang. Namun, tanpa strategi persiapan yang tepat, hasilnya tentu tidak akan optimal pada saat ujian.

Pemerhati Pendidikan, Saufi Sauniwati, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para siswa saat tengah mempersiapkan diri. Pasalnya, terkadang anak-anak belajar dengan "menghajar" semua materi yang ada tanpa strategi yang benar sehingga justru tidak fokus pada pelaksanaannya.

"Semuanya ada strategi. Materi yang akan diujikan itu banyak sekali. Kalau belajar tanpa strategi, efeknya saat UN nanti tidak baik," kata Saufi saat Peluncuran Portal Latihan Ujian.com di FX Lifestyle Center, Jakarta, Selasa (26/3/2013).

1. Tak sekadar menghafalLangkah pertama adalah penguasaan bahan yang akan diujikan. Yang dimaksud pada penguasaan bahan ini bukan sekadar menghafal semua materi yang ada. Namun, agar lebih mudah, biasakan diri berlatih soal untuk mengaplikasikan rumus yang ada dengan tepat.

"Sekarang semuanya dihafal, tapi tidak pernah dipraktikkan. Saat harus mengaplikasikan, pasti akan ada kesulitan," jelas Saufi.

2. Rajin evaluasi diri
Langkah kedua adalah rajin melakukan evaluasi diri. Ini berkaitan dengan latihan soal yang dilakukan oleh siswa. Latihan saja tidak cukup apabila tidak dievaluasi dengan baik. Evaluasi ini tidak hanya sekadar menilai benar dan salah, tetapi juga harus dievaluasi durasi pengerjaan soalnya.

3. Istirahat juga dong...
Langkah ketiga adalah membagi waktu antara belajar dan melepaskan penat. Saat menjelang UN, anak-anak biasanya belajar tiada henti dan ikut berbagai macam try out. Hal ini akan bermasalah jika tidak ada jeda untuk meregangkan pikiran dan dapat berakibat anak mengalami stress.

4. Berdoa
Langkah terakhir tentu saja berdoa agar diberi kelancaran. Tidak heran jika banyak sekolah yang kemudian menggelar doa bersama saat menjelang UN. Dengan berdoa ini, siswa dan guru dapat memperoleh ketenangan tersendiri sebelum dan saat UN

Ini Salah Satu Cara Cepat Mengingat


JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, kita menganggap kemampuan bahasa adalah pusat dari pikiran. Tiap hari berada di sekolah, perhatian kita tercurah untuk bahasa baik dalam pelajaran hingga berkomunikasi sehari-hari. Namun, sadarkah bahwa pikiran kita memiliki kapasitas yang lebih mendasar dan dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran?
Teknik mengingat kondisi ruangan atau sebuah tempat mengisi kapasitas yang paling fundamental di dalam otak manusia dan membantu mempelajari serta menyerap banyak informasi lebih daripada yang kita perkirakan. Tentu saja teknik ini yang mengalahkan porsi kemampuan bahasa dalam otak manusia. Dengan teknik ini pula, siapapun dapat menghafal lebih cepat hal-hal yang tampaknya sulit.
Contoh yang diberikan oleh seorang ahli ingatan, Ed Cooke adalah membayangkan kondisi sebuah rumah untuk menghafalkan periode geologis. Periode pertama adalah Quaternary diimajikan dengan seseorang yang sedang memotong pizza seperempat bagian di dalam rumah. Kata membagi seperempat dalam bahasa Inggris disebut "quartering" sehingga terdengar kata yang mirip dengan Quarternary.
Ed menjelaskan bahwa semakin nyata dan semakin konyol apa yang kita bayangkan maka akan lebih mudah untuk menghafalnya. Teknik menghafal semacam ini akan lebih baik jika imajinasi yang digunakan merupakan kreasi diri sendiri sehingga akan lebih mengingatnya.
Dengan teknik memori spasial dan permainan kata seperti ini pula, seseorang tidak sekadar hafal melainkan dapat menguasai urutan hal yang dihafalkan dengan baik, sehingga saat mendapati pertanyaan yang tidak sesuai urutan tetap dapat menjawab.
Nah, jika memiliki kesulitan dalam mengingat atau menghafal sesuatu, maka cara ini dapat digunakan. Pilih satu lokasi beserta isinya yang mudah diingat kemudian aplikasikan dalam sebuah bahasan yang ingin dihafal. Ingat semakin nyata dan semakin lucu imajinasi yang dibuat maka lebih cepat untuk mengingatnya. Selamat menghafal!

Mau Sukses UN, Intip Caranya...

 
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Siswa SMK Negeri 19 mengerjakan soal saat mengikuti latihan ujian nasional di sekolahnya di Jakarta, Rabu (3/4/2013). Latihan ini dilakukan serentak diikuti sekitar 43.000 siswa SMK dan SMA negeri se-Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com — Ujian nasional (UN) 2013 untuk jenjang SMA/SMK/MA akan digelar pada 15 April mendatang. Berbagai persiapan dilakukan para siswa agar dapat lulus pada UN kali ini. Namun, ada satu hal yang diingat, yaitu perbanyak latihan soal.
Pemerhati pendidikan, Saufi Sauniwati, mengatakan, belajar dengan menghafal materi saja tidak cukup ampuh untuk menaklukkan soal UN yang nanti diujikan. Untuk itu, siswa sebaiknya sering berlatih soal sesuai kisi-kisi UN yang ada sehingga memudahkan saat menjawab soal pada ujian sebenarnya.
"Banyak medianya, bisa lewat buku kumpulan latihan soal atau lewat portal yang menawarkan latihan soal UN atau dari bimbel juga bisa," kata Saufi.
"Yang terpenting, pilih buku kumpulan soal atau portal yang sesuai kisi-kisi UN resmi dan bisa digunakan untuk mengukur kemampuan dari jawaban soal yang ada," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa banyaknya melakukan latihan soal jelang ujian itu terbukti mampu meningkatkan jembatan memori dalam otak. Yang artinya, makin sering seorang siswa berlatih soal UN, maka ingatan tentang soal UN dan bagaimana menjawabnya, juga bagaimana menganalisis kesalahannya akan terbentuk.
Tidak hanya itu, latihan soal ini juga bermanfaat bagi para guru. Pasalnya, guru dapat memetakan nilai siswa dan fokus pada siswa yang masih tertinggal.
Latihan soal ini juga bisa dipergunakan untuk memprediksi angka kelulusan sebuah sekolah, mengevaluasi kegiatan belajar mengajar (KBM), membuat strategi pembelajaran baru bagi siswa, serta dapat digunakan orangtua untuk memprediksi kemampuan anak.